Misteri Kamar 308 Hotel Grand Inna Samudra Beach, Tempat Nyi Roro Kidul Beristrirahat

BOGOR - Pernah mendengar cerita misteri tentang Kamar 308 di Hotel Grand Inna Samudra Beach? Cerita tentang kamar yang konon dihuni oleh Nyi Roro Kidul ini sebenarnya sudah ada sejak lama bahkan saat Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir.Soekarno masih berkuasa, tepatnya pada tahun 1960.

Cerita ini tertulis dalam buku Dunia Batin 2 Macan Asia: Pengalaman-Pengalaman Spiritual Bung Karno dan Pak Harto yang terbit pada tahun 2014.

Baca juga: Napak Tilas Eyang Suryakencana, Gunung Gede dan Sisilahnya

Tempat bertemunya Nyi Roro Kidul dan Soekarno Kisah Nyi Roro KidulMisteri Kamar Hotel 308kamar 308 inna samudra beach hotel kamar nyi roro kidul

Baca juga: Sore Ini, Kedamangan Pahandut Damaikan Kasus Kepala Kantor Pos

Tempat bertemunya Nyi Roro Kidul dan SoekarnoCerita singkatnya kamar hotel 308 tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan antara Nyi Roro Kidul dengan Presiden Soekarno yang bertujuan untuk memperkuat Indonesia pada bidang maritim atau laut. Tidak sampai di situ saja, kabarnya di kamar hotel 308 itu terdapat gerbang gaib yang langsung terhubung menuju kerajaan Ratu Laut Selatan.

Kisah Nyi Roro KidulDiceritakan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan sosok roh atau dewi legendaris dari Indonesia yang begitu populer di tanah Jawa dan Bali. Saking populernya, pada tahun 2013 dibuat film dengan judul 308 yang menceritakan tentang misteri yang ada di kamar hotel tersebut. Bahkan ada salah satu game mobile yang menjadikan Nyi Roro Kidul sebagai karakternya, namanya Kadita. Jadi kalau ada yang masih bingung, Kadita adalah Nyi Roro Kidul dalam dunia game.

Baca juga: Laksamana Budayawan Gelar Wayang Semar Boyong di Kodam V Brawijaya

Selain Nyi Roro Kidul, masyarakat juga menyebutnya Ratu Laut Selatan atau Kanjeng Ratu Kidul, meskipun menurut beberapa sumber keduanya adalah sosok yang berbeda. Nyi Roro Kidul dipercaya sebagai sosok yang menguasai laut selatan dan memiliki kedudukan sebagai Ratu lelembut di tanah Jawa.

Misteri Kamar Hotel 308Dari luar kamar 308 ini nggak jauh berbeda dari kamar hotel lainnya. Yang terlihat mencolok adalah kamarnya bernuansa serba hijau kelam karena selalu tertutup dan tidak ada sedikitpun sinar matahari yang masuk.

Baca juga: Perisai Banten dan Tim Ahli Golok Gelar Acara Ngobrol Pintar

Selain itu saat pertama kali pintu dibuka langsung tercium aroma dupa yang menambah kesan horor di kamar ini, dan di dalam kamar dipenuhi oleh pernak-pernik yang berhubungan dengan Ratu Laut Selatan, seperti perhiasan, vas hingga replika mahkota. juga terdapat lukisan Nyi Roro Kidul tepat di tengah ruangan yang dilukis pada tahun 1955 oleh pelukis terkenal Fransiskus Xaverius Basoeki Abdullah.

Baca juga: Acara Adat Dayak Felix & Fanny Lambung, Kultur Dayak Sejati

Namun untuk kamu yang datang ke sini jangan harap melihat kamar bernomor 308, karena sebenarnya nomor tersebut tidak ada, hanya sebuah ucapan karena kamarnya memang terletak di sebelah kamar 309. Pengelola hotel lebih memilih memasang tanda bertuliskan “Private” untuk kamar tersebut yang entah apa maksudnya.

Meskipun ditulis private, kamar ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berkunjung, namun dengan syarat tidak boleh mengambil foto. Dan untuk bisa masuk ke kamar 308 ini pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 30.000 untuk satu orang, di dalam kamar pengunjung akan ditemani oleh satu orang juru kunci yang bertugas untuk menjelaskan tentang apa saja yang ada kamar ini.

Buat kamu yang ingin merasakan aura mistis di kamar 308 bisa langsung mendatangi Hotel Grand Inna Samudra Beach atau Hotel Nyi Roro Kidul yang letaknya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. 

Tempat ini setiap hari selalu ramai didatangi oleh para pengunjung yang ingin mencoba menginap di kamar 308 atau yang hanya sekedar penasaran ingin melihat-lihat dan merasakan suasana di kamar tempat beristirahatnya Nyi Roro Kidul.

Sumber Primer                                                              Oleh : Anwar Resa

Baca juga: Dari Presiden Sukarno Sampai Tokoh Nasional Pernah Mengunjungi Eyang Santri